Di titik ini aku sadar, kalau rencana keuangan itu harus dibuat berdasarkan hidup yang aku inginkan.
Selama ini, aku sering ngikutin saran orang lain, nabung segini persen, investasi di sana, jangan beli ini, harus punya itu padahal belum tentu semua itu cocok buat hidupku.
Aku baru benar-benar paham, kalau rencana keuangan itu sama kayak peta perjalanan. Kalau tujuannya beda, tentu rutenya juga nggak bisa sama.
Orang yang pengin keliling dunia tentu beda cara ngatur uangnya sama orang yang pengin hidup tenang di desa sambil berkebun.
Masalahnya, banyak dari kita yang jalan tanpa peta. Kita kerja, dapat uang, habis, kerja lagi, lalu ngerasa capek tapi nggak tahu kenapa.
Aku juga pernah di fase itu. Hidup jalan, tapi nggak jelas arahnya. Sampai suatu hari aku mendapatkan insight saat menyiram pohon mangga di depan rumah.