Siapapun mengenalnya dengan baik sebuah sosok bernama kesempatan.
Ketika kita melihat sesuatu dari sisi yang berbeda kita menemukan cahaya kesempatan
di antara celah-celah kondisi dan situasi yang kita temui. Sederhana saja, pertanyaannya
hanya satu "apakah kita siap ketika kesempatan datang menghampiri kita?"
Apakah kita biarkan dia pergi berlalu bagai debu diterpa angin tanpa pernah berpikir sesal datang kemudian ? atau dengan pasti kita membuka wahana pikiran akan datangnya setiap kesempatan untuk kita berlari 100 langkah lebih cepat dari orang lain ?
dikutip dari milis Inspirasi Indonesia
Dia datang dan pergi berlalu setiap saat dengan atau tanpa perduli oleh kita. Seringnya kita tak menyadari dia datang dan begitu dekat di depan mulut wajah kita.
Bagi si pintar kesempatan disadari benar untuk ditangkap dan dimanfaatkan dengan benar. Sebaliknya bagi si bodoh kesempatan bagaikan makanan lezat siap saji di atas meja makan dibiarkan begitu saja tanpa disentuh sedikitpun.
Bila kita renungkan lebih dalam, sebenarnya kita sendirilah yang menciptakan kesempatan.
Ketika kita melihat sesuatu dari sisi yang berbeda kita menemukan cahaya kesempatan
di antara celah-celah kondisi dan situasi yang kita temui. Sederhana saja, pertanyaannya
hanya satu "apakah kita siap ketika kesempatan datang menghampiri kita?"
Bukan perkara kita mampu atau tidak mampu untuk memanfaatkan kesempatan, tetapi kesiapan dirilah yang menentukan kita bisa atau tidak untuk merangkul dan mengambil langkah tindakan.
Tak heran bila kita banyak mendapati keberhasilan para usahawan diperoleh dengan memasukan pundi-pundi kesempatan dalam tiap sudut ruang organisasinya.
Tak heran bila kita banyak mendapati keberhasilan para usahawan diperoleh dengan memasukan pundi-pundi kesempatan dalam tiap sudut ruang organisasinya.
Jika kita pahami dengan bijak sebenarnya tiada kata kebetulan di kehidupan kehidupan yang ada hanyalah kita tak cerdik untuk menjaring setiap kesempatan yang muncul. Kita menganggapnya kebetulan karena dia datang dan kita siap menyambut dalam kondisi dan situasi yang kita butuhkan. Sekarang bagaimana kita menilai sebuah kesempatan?
Apakah kita biarkan dia pergi berlalu bagai debu diterpa angin tanpa pernah berpikir sesal datang kemudian ? atau dengan pasti kita membuka wahana pikiran akan datangnya setiap kesempatan untuk kita berlari 100 langkah lebih cepat dari orang lain ?
Kesempatan mengetuk di saat yang paling aneh. Persoalannya bukan pada kapan itu terjadi, melainkan bagaimana anda membuka pintu. Dan bertemunya kesempatan dan kesiapan akan menciptakan sebuah KEBERHASILAN.
---------------------dikutip dari milis Inspirasi Indonesia
No comments:
Post a Comment