TUGAS UTAMA ORANG TUA DAN GURU

Konsep sekolah yang digagas oleh kebudayaan barat memang dibuat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil. Mengingat di saat itu, revolusi industri lagi gencar-gencarnya. Butuh banyak tenaga terampil untuk mengoperasikan mesin.

Disamping itu, dunia ilmuwan juga lagi semangat-semangatnya menemukan sesuatu hal baru dan mesin yang lebih kuat, lebih cepat dan lebih murah. Supaya mendapatkan hal paten yang bisa dijual ke dunia industri yang lagi booming. Maka dari itu, pelajaran seperti matematika, fisika, biologi dan kimia yang sangat menunjang revolusi industri menjadi ilmu yang sangat laris manis.

Ibu adalah representatif dari sifat pengasih dan penyayangnya TUHAN

Dari sekian banyak Asma ALLAH, yang paling populer dan banyak diucapkan adalah Bismillah hirohman nirohim (baca : dengan menyebut nama ALLAH yang maha pengasih lagi maha penyayang).

Saat membaca surat pendek, saat makan, saat belajar, saat melakukan sesuatu selalu mengucapkan bismilah. Seperti mantra tersendiri bagi saya. Mbah saya seringkali bercerita bahwa gusti ALLAH itu tuhan yang sangat mencintai dan menyayangi kita.

Keyakinan dan Kesungguhan Hati Seorang Ibu

Sejak kecil Ibu selalu bilang untuk rajin belajar. Nilai di sekolah harus bagus, supaya bisa sukses di masa depan.  Beliau berkeyakinan kalau anaknya harus mendapatkan pendidikan yang bagus. Kalau bisa sampai perguruan tinggi.

Setiap hari, saya selalu belajar. Karena takut sama ibu. Kalau tahu saya mainan, pasti dimarahi. Kadang saya belajar sambil mendengarkan lagunya gombloh, sambil klesetan (baca: tidur-tiduran), atau sambil mendengarkan drama komedi trio borolo di radio suzana.

Buku yang sudah habis saya baca, sering kali saya ulang lagi sampai mblenger.  Saat sekolah, nilai harus 100. Salah sedikit dimarahi.  Hasilnya di SD, SMP dan STM selalu rangking 1. Hal ini juga berlanjut sampai perguruan tinggi. Baik di ITS atau Unair, nilai IP saya selalu cum claude.

Hal yang dilarang IBU itu bentuk kasih sayang beliau terhadap kita

Saya dulu terlahir prematur. Berat saya pas lahir kurang dari ideal. Hal menyebabkan kondisi badan saya agak rewel. Kena air hujan sedikit sudah panas. Mainan sama teman-teman, capek trus panas lagi.

Hal ini menyebabkan saya tidak boleh main hujan bareng teman-teman. Sedih sih, hanya bisa melihat teman-teman main hujan di luar sana.

Cuman pada waktu saya kecil, masa ngerti hal-hal seperti itu. Yang tau hanya gak boleh mainan sama teman-teman. “Kok ibu jahat ya, saya tidak boleh main hujan?”. Hanya pertanyaan itu yang ada di pikiran saya.

Kuasa ALLAH mencukupi hambanya

Setelah tumbuh menjadi kepala keluarga, saya merasakan apa yang ibu saya rasakan. Ibu saya membesarkan saya seorang diri setelah Bapak almarhum di usia saya yang masih 5 tahun. Beliau menjalankan peran Ibu dan Bapak sekaligus.

Tak banyak yang menduga, seorang penjahit baju rumahan mampu menyekolahkan anaknya sampai dobble degree, Diploma ITS dan Sarjana Unair. Butuh perjuangan yang sangat keras.

Beliau tidak pernah komplian dengan apa yang terjadi. Tidak pernah putuh istiqomahnya dalam menjalankan rukun islam.