Rekan kerja saya sangat antusias sekali dengan peluncuran
new ipad dari Apple. Dia begitu girangnya bercerita kepada saya sesaat setelah berhasil
memesan tablet pc ini melalui inet.
Memang benar-benar dahsyat produk keluaran Apple ini. Memilikinya
membuat gengsi naik, kebanggaan yang tidak terkira. Tapi saya akui, memang
Steve Job telah berhasil membuat perusahaan ini menjadi perusahaan nomor wahid
dalam hal inovasi dan gadget kualitas nomor satu. Meski dulu pada tahun 1996
pernah mau bangkrut.
Mengapa seorang Steve Jobs begitu ngotot untuk sukses dengan
Apple? Padahal dulu dia pernah dipecat dari perusahaan yang didirikannya.
Mari kita tengok juga Korea Selatan, Negara yang sekarang lagi naik
daun. Dimana K-pop dan k-dramanya menjadi tren di Indonesia. Negara ini pada
jaman 1960 adalah Negara miskin dengan pendapatan perkapita tidak lebih besar
dari US$ 100. Tapi apa yang terjadi sekarang? Negara ini telah menjelma menjadi
Negara maju dengan penguasaan teknologi yang berpotensi mengalahkan Jepang.
Apa yang membuat Korea menjadi sedemikian ngototnya? Bahkan
Hyundai, perusahaan otomotif asal korea berambisi untuk menjadi penghasil mobil
terbesar di dunia. Bayangkan, Negara yang tidak lebih luas dari Jawa Timur
ingin berusaha menaklukkan dunia.
Baik Steve Jobs dan Korea Selatan, mereka mempunyai satu
kesamaan. Mereka sama-sama tidak mau mengikuti arus kehidupan yang ada. Mereka
punya ambisi, integritas dan mimpi untuk menjadi yang terbaik. Hal itulah yang
membuat mereka harus melawan arus kehidupan. Mereka membuka jalan mereka
sendiri, mereka menciptakan cara mereka sendiri sehingga yang lain hanya
menjadi pengikut saja.
Untuk sukses seperti mereka, mari kita bermimpi, mari kita
kobarkan ambisi, keluarkan segala ide kreatif kita, kerja-kerja-kerja. Mencoba
dan gagal itu biasa, bahkan Apple saja pernah mau bankrut. Yang tidak boleh
luntur adalah sikap yang senantiasa maju dan mau memperbaiki kesalahan.
Mari kita lawan arus dan membuat arus kita sendiri.
Dream without action will never come true.
No comments:
Post a Comment