Monday, May 6, 2019

#1
Saya bukan muslim, apalagi manusia



Muslim itu adalah manusia yang menjalani laku islam. Menjadi hamba yang rahmatan lil alamin. Bahkan mengaku sebagai manusia saja, saya masih belum berani.

Apa yang membedakan kita dengan mahkluk yang lain?

Mengapa kita diberi akal?

Yang merupakan pembeda utama, kita dengan mahkluk yang lain. Setiap mahkluk diciptakan dengan fungsinya masing-masing.

Tengoklah lumut, dia kecil, hijau dan tidak terlihat gagah. Tapi dia mampu merobohkan gedung pencakar langit. Dia berfungsi untuk menghancurkan semua benda menjadi remah-remah.

Beda dengan pohon mangga yang berfungsi sebagai rumah. Rumah para burung, reptil, serangga. Rindang, teduh, tempat yang paling nyaman untuk mengisi waktu.

Lalu kita?

Yang dengan sombongnya mengklaim sebagai makhluk paling sempurna, dimana semua hewan, tumbuhan, tanah, angin harus tunduk didalam perintahnya. Bahkan pada awal penciptaannya semua malaikat harus bersujud kepadanya

Lalu apa fungsi kita yang sebenarnya?

Sehingga kita berhak disebut manusia. Baik secara fisik, secara perilaku, secara rohani, secara religi, secara social, dsb. Bahkan saya sendiri tidak berani menyebut diri saya sebagai manusia

Tubuh saya, bentuk saya memang manusia, tetapi perilaku saya, apakah juga layak disebut manusia?

Omongan saya, cara saya memperlakukan kucing, pohon blimbing yang hidup di depan rumah. Apakah saya sudah lulus sebagai manusia?

Makhluk yang benar-benar disebut manusia?

Saya tidak pernah tahu jawabannya, saya hanya belajar menjadi manusia, jadi manusia jawa, yang belajar mengenal sang pencipta melalui jalan bernama Islam

No comments:

Post a Comment