Friday, September 2, 2011

Never give up in kungfu panda 2 - 3D


Seperti biasa, Lebaran selalu ramai di rumahku. Karena Ibuku adalah saudara yang tertua di keluarga, maka semua saudara pada datang ke rumah. Suasana jadi riuh sekali. Hari kedua lebaran, setelah silahturohmi ke saudara dan para tetangga. Akhirnya timbul keinginan untuk melihat kungfu panda 2 – 3D.


Akhirnya, kuhubungi temanku siru untuk menemaniku nonton. Dan tidak disangka, ternyata animo untuk nonton gueeeeeeeeede banget. Aku harus nguantri puanjang untuk mendapatkan tiket. Pada waktu ngantri, sudah dengar kanan kiri depan belakang, kalau mereka pada mo liat kungfu panda. Waduh jadi ciut deh ne ati. Alamat gak dapet tiket neeee, ataupun kalo dapat, pasti jamnya akan dapat yang agak sorean. Mana si siru bilang mo ke salon lagi. Biuhhhh.


Aku sudah lemes neee mo nguantri. Tapi si siru tetep semangat bilang ke aku, “ayo jangan menyerah, dicoba dulu ngantri, sapa tau kita beruntung”. Ok dehhh, akhirnya aku terpacu untuk antri. Dan ternyata aku dapat tiket dan tempat yang bagus, tepat di tengah-tengah teater. Alhamdulillahhhhh, akhirnya dapet juga.

Ternyata, orang-orang pada beli tiket untuk pertunjukan yang biasa bukan yang 3D. memang sih harganya beda, lebih mahal goceng buat yang 3D. ahhhhhhh, Yokhata…. Aku sangat senaaang banget. Memang kok, kalo kita berjuang tanpa kenal lelah dan menyerah diawal, kita akan mendapatkan hasil yang baik. Ayoooooo langsung ke TKP

Ciaaaaaat

Seperti pada film yang pertama, Kungfu panda 2 ini sangat mengocok perut. Berkali-kali aku dibuat terpingkal-pingkal dengan tingkah laku Po (karakter panda, karakter utama). Ditambah lagi dengan technologi 3D, kita disuguhkan pengalaman akan ketajaman warna dan grafis yang sungguh luar biasa.
Balik ke cerita Po, di film kali ini menceritakan tentang Po yang harus menyelamatkan kota gongmen yang dikuasai oleh Shen, seekor merak yang jahat. Di dalam perjalanan menyelamatkan kota gongmen, Po teringat oleh masa lalunya karena melihat simbol bulu merak. Suatu fakta mengejutkan membuat Po harus menerima kenyataan kalau dia adalah anak adopsi dari ayahnya yang seorang angsa. (dari pertama sih aku memang sangsi kalo ayahnya Po seekor angsa. Meski ada juga seh, yang aneh gitu. Kayak tuan crab di spongebob yang anaknya seekor ikan paus).

Tak hanya itu, ternyata kedua orang tua Po meninggal karena kekejaman Shen. Hal ini membuat hati Po lemah dan membuat Po terjebak dengan masa lalunya. Hal ini membuat dia kehilangan konsentrasi dalam melawan Shen dan akhirnya dia kalah dalam melawan Shen yang bersenjatakan meriam naga.

Untungnya ada peramal domba yang menyelamatkan Po dan mengobati lukanya akibat bertarung dengan Shen. Peramal mengatakan kalau yang menyebabkan lemah dalam diri Po adalah Po masih terjebak dengan masa lalunya. Si Peramal menganjurkan Po untuk tidak melawan masa lalunya.

“Tidaklah penting masa lalumu seperti apa, karena yang paling penting adalah bagaimana kamu saat ini dan masa depan yang akan kamu raih”, Itulah pesan yang disampaikan peramal ke Po.

Dari pesan ini kemudian Po berusaha bangkit dan belajar untuk menguasai jurus ketenangan jiwa yang diajarkan master Shi Fu. Akhirnya dengan jurus itulah, Po mampu mengalahkan Shen yang bersenjatakan meriam naga.

Pesan yang arif

Seperti pada film yang terdahulu, Kungfu panda 2 mempunyai pesan arif yang ingin disampaikan produsernya kepada para penonton. “Tidaklah penting masa lalumu seperti apa, karena yang paling penting adalah bagaimana kamu saat ini dan masa depan yang akan kamu raih”. Itulah pesan yang ingin disampaikan.

Memang benar, seharusnya kita tidak perlu terjebak dengan kehidupan masa lalu kita. Apa yang terjadi dengan masa lalu kita, gak usah lah terlalu banyak diributkan. Pokoknya gak banget dehhh. Entah itu terkait dengan keluarga kita, teman kita atau pasangan kita. Karena terlalu ribet dengan masa lalu, hanya akan membuat kita tidak akan berjalan maju dan akhirnya stagnant. Seharusnya masa lalu harus bisa menjadi kekuatan untuk membentuk diri kita dan masa depan kita menjadi lebih baik.

Masa lalu yang suram, terkadang memang sangat sulit untuk dilupakan. Bahkan terkadang membuat trauma yang mendalam pada diri kita. Dikecewakan pacar, dikhianati oleh teman, perbuatan kita yang buruk terhadap orang tercinta kita, atau masa lalu kita akan narkoba, bahkan pernah melakukan tindakan kejahatan.

Hal ini akan membuat kita ragu dalam melangkah. Karena kita merasa terus-terusan merasa bersalah atau merasa hal di masa lalu akan terjadi lagi dan menjadi trauma tersendiri.

Kerisauan akan masa lalu. Sebenarnya hanya masalah pengelolaan mindset aja. Jadi yang bisa kita lakukan adalah mengubah mind set kita. Salah satu caranya adalah dengan membuka diri dan yakinkan akan diri kita kalau kita bisa. Berat memang di awal, tapi kalo kita konsisten untuk melakukannya. Insyaallah akan berhasil kok.

Dan makna lain dari pesan diatasa adalah, kita diminta untuk memikirkan mimpi apa yang ingin kita wujudkan di masa depan. Hidup seperti apa yang ingin kita jalani di masa depan. Dan tetep tanpa harus memikirkan masa lalu kita.

Kita boleh gagal di masa lalu, kita boleh saja di khianati di masa lalu, tapi bukan alas an untuk tidak berbuat sesuatu untuk masa depan kita. Jadikan masa lalu itu sebagai batu loncatan kita untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Kita boleh gagal, tapi di masa depan jangan sampai kegagalan yang sama terulang lagi.
Tidaklah penting masa lalumu seperti apa, karena yang paling penting adalah bagaimana kamu saat ini dan masa depan yang akan kamu raih

Wueeeeeeh, dalem banget ya ternyata pesannya. Walaupun filmnya di segmentasikan mulai dari anak kecil. (semoga anak-anak yang liat bisa memahami pesannya). Bagi yang belum nonton, tak saranin nonton deh, gak rugi banget. Apalagi nonton yang 3D, dijamin muantab jaya deeee.

No comments:

Post a Comment