Friday, March 5, 2010

Kesempatan

Siapapun mengenalnya dengan baik sebuah sosok bernama kesempatan.
Dia datang dan pergi berlalu setiap saat dengan atau tanpa perduli oleh kita. Seringnya kita tak menyadari dia datang dan begitu dekat di depan mulut wajah kita.
Bagi si pintar kesempatan disadari benar untuk ditangkap dan dimanfaatkan dengan benar. Sebaliknya bagi si bodoh kesempatan bagaikan makanan lezat siap saji di atas meja makan dibiarkan begitu saja tanpa disentuh sedikitpun.
Bila kita renungkan lebih dalam, sebenarnya kita sendirilah yang menciptakan kesempatan.

Ketika kita melihat sesuatu dari sisi yang berbeda kita menemukan cahaya kesempatan
di antara celah-celah kondisi dan situasi yang kita temui. Sederhana saja, pertanyaannya
hanya satu "apakah kita siap ketika kesempatan datang menghampiri kita?"
Bukan perkara kita mampu atau tidak mampu untuk memanfaatkan kesempatan, tetapi kesiapan dirilah yang menentukan kita bisa atau tidak untuk merangkul dan mengambil langkah tindakan.
Tak heran bila kita banyak mendapati keberhasilan para usahawan diperoleh dengan memasukan pundi-pundi kesempatan dalam tiap sudut ruang organisasinya.
Jika kita pahami dengan bijak sebenarnya tiada kata kebetulan di kehidupan kehidupan yang ada hanyalah kita tak cerdik untuk menjaring setiap kesempatan yang muncul. Kita menganggapnya kebetulan karena dia datang dan kita siap menyambut dalam kondisi dan situasi yang kita butuhkan. Sekarang bagaimana kita menilai sebuah kesempatan?

Apakah kita biarkan dia pergi berlalu bagai debu diterpa angin tanpa pernah berpikir sesal datang kemudian ? atau dengan pasti kita membuka wahana pikiran akan datangnya setiap kesempatan untuk kita berlari 100 langkah lebih cepat dari orang lain ?
Kesempatan mengetuk di saat yang paling aneh. Persoalannya bukan pada kapan itu terjadi, melainkan bagaimana anda membuka pintu. Dan bertemunya kesempatan dan kesiapan akan menciptakan sebuah KEBERHASILAN.
---------------------
dikutip dari milis Inspirasi Indonesia

Menciptakan Kenangan Indah

Ken Blanchard, penulis buku terkenal "One Minute Manager", pada suatu saat membagikan sebuah kisah tentang apa yang dapat terjadi ketika para karyawan di sebuah perusahaan meniru gaya kepemimpinan yang melayani, tak peduli posisi karyawan tersebut di dalam hierarki organisasi.
Seorang konsultan bisnis sedang melatih lebih dari 3.000 karyawan di sebuah grup supermarket di wilayah Barat Tengah Amerika Serikat, agar mereka bekerja dengan tujuan untuk menciptakan kenangan bagi para pelanggan mereka.
Johnny, 19 tahun, adalah seorang petugas di bagian pembungkusan barang belanja yang memiliki penyakit down syndrome. Tanggapannya yang pertama terhadap nasihat konsultan itu adalah, "Saya ini hanya seorang petugas di bagian pembungkus". Walaupun demikian, ketika ia pulang ke rumahnya ia membagikan perkataan konsultan itu dengan ibunya. Mereka mulai merenungkan apa yang dikatakan konsultan itu tentang bagaimana menciptakan kenangan indah bagi para pelanggan.

Johnny mempunyai kebiasaan mengumpulkan kisah-kisah penuh inspirasi yang ia sering baca. Ia memutuskan bahwa ia akan mulai mencetak perkataan-perkataan inspirasional itu dan menaruh kertas inspiratif itu di kantong belanjaan pelanggannya.
Ketika para pelanggan datang melewati jalur pembayaran dan Johnny membungkus barang belanjaan mereka, tak lupa Johnny menaruh kertas inspiratif itu di kantong belanjaan mereka, sambil berkata, "Saya sudah menaruh beberapa kisah inspiratif di dalam kantong ini dengan harapan hal itu dapat menambah semangat anda hari ini. Terima kasih karena anda belanja di sini."
Setelah berlangsung beberapa minggu, sesuatu yang luar biasa mulai terjadi. Pada suatu hari manajer toko memperhatikan bahwa semua pelanggan mengantri di satu kasir saja, sedangkan kasir lainnya kosong. Ia mulai panik, mengira bahwa mesin-mesin kasir lain sedang rusak. Setelah diselidiki ternyata bukan itu masalahnya. Sesungguhnya, para pelanggan ingin melewati konter Johnny agar mendapatkan kisah inspiratif untuk hari itu.
Seorang wanita mendatangi manajer toko itu dan berkata, "Biasanya saya belanja ke sini seminggu sekali, tetapi sekarang saya datang setiap hari."
Teladan Johnny menyebar ke departemen lain di supermarket itu. Bagian penjualan bunga membagikan sekuntum bunga kepada setiap pembeli bunga. Bagian penjualan daging menempelkan stiker Snoopy dengan ucapan tertentu yang menarik pada setiap pembelian daging. Tindakan dari seorang petugas pembungkus belanjaan telah mengubah suasana di supermarket itu.
Apakah anda telah menciptakan kenangan indah kepada orang lain hari ini?
----------------------
dikutip dari milis Inspirasi Indonesia

Kegigihan

Satu Hal yang Paling Membedakan antara Kegagalan dan Kesuksesan
“Achievement seems to be connected with action. Successful men and women keep moving. They make mistakes, but they don't quit. – Prestasi terkait erat dengan tindakan. Orang-orang yang sukses akan terus berupaya. Mereka melakukan kesalahan, tetapi mereka tidak menyerah.”Conrad Hilton
Orang sukses bukan tidak pernah gagal, melainkan mereka tidak pernah menyerah. Sikap tersebut memerlukan mentalitas yang gigih. Kegigihan adalah salah satu unsur kehidupan yang sangat penting bagi kita. Sebagian besar orang-orang yang sukses memiliki mental seperti itu.
Contoh, Laksamana Peary baru berhasil mencapai Kutub Utara setelah berupaya 8 kali. Sementara Thomas Alfa Edison melakukan eksperimen 1.000 kali sebelum berhasil menemukan bola lampu dan 1.000 paten terbanyak sepanjang masa. John Creasey ditolak 743 kali oleh penerbitnya, sebelum berhasil menerbitkan 560 judul buku, yang telah terjual lebih 60 juta kopi. Begitupun yang terjadi pada Albert Einstein, Abraham Lincoln, dan lain sebagainya. Mereka tidak memiliki kelebihan khusus kecuali kegigihan.
Presiden USA ke 30, Calvin Coolidge mengatakan, “Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang dapat menggantikan kegigihan. Bakat? Sudah sangat umum orang yang tidak berhasil karena ia hanya mengandalkan bakat. Kecerdasan? Sangat banyak orang yang cerdas tetapi tidak punya apa-apa. Pendidikan yang tinggi? Di dunia ini sangat banyak orang terlantar yang berpendidikan cukup tinggi. Kegigihan dan tekad kuat saja yang memiliki kekuatan besar.”
Ketika kita memutuskan untuk tetap melanjutkan upaya hingga tercapai tujuan, itulah kegigihan. Meskipun tidak mudah memilikinya, tetapi kehidupan ini sendiri sebenarnya dapat membentuk kegigihan kita. Sehingga tak menutup kemungkinan kitapun memiliki sikap mental yang gigih dan menjadi salah satu dari orang-orang sukses di dunia.
Langkah yang dapat kita tempuh untuk membangkitkan mentalitas kegigihan kita adalah membaca dan mendengar kisah tentang bagaimana orang-orang sukses di dunia mengatasi berbagai rintangan sampai akhirnya mereka berhasil menjadi pemenang. Bila kita mengorek informasi lebih jauh tentang perjuangan mereka, kita akan mendapati bahwa mereka tak jauh berbeda dengan kita. Jika kita memiliki kualitas kegigihan seperti mereka, berarti kitapun mampu melakukan sesuatu yang luar biasa.
Memiliki target yang jelas dan terukur juga dapat membangkitkan kegigihan. Ketika segalanya berjalan sulit atau tantangan semakin besar, baiknya fokuskan pada target yang ingin kita capai. Orang yang sukses pasti memiliki kreatifitas untuk menciptakan alternatif-alternat if mengatasi kesulitan di tengah proses pencapaian tujuan. Target yang jelas merupakan sumber kreatifitas, keberanian dan energi untuk tetap gigih berupaya.
Melakukan visualisasi akan sangat mempengaruhi semangat dan suasana hari-hari kita. Caranya adalah mengosongkan pikiran terlebih dahulu. Kemudian pejamkan mata, dan lihatlah diri kita sejelas-jelasnya. Misalnya melihat diri kita mendapatkan sebuah penghargaan, lalu diminta memberikan kata sambutan di panggung sebagai seorang ilmuwan yang telah menemukan tehnologi terbaru dan efektif memajukan hasil pertanian 100 kali lipat.
Kemudian kita juga akan melihat disana kita berbicara dengan percaya diri dan profesional serta memberikan inspirasi kepada banyak orang yang menghadiri acara tersebut. Bayangkan bagaimana seumpama kita nanti benar-benar mengalaminya. Melakukan visualisasi sesering dan sejelas mungkin seperti itu dapat membangkitkan tekad kita untuk melakukan langkah-langkah yang luar biasa. “Ingatlah selalu bahwa tekad Anda untuk sukses adalah lebih penting daripada apapun,” terang Abraham Lincoln.


Auto-suggestion atau afirmasi adalah melakukan ulangan dengan menulis atau mengucapkan sebuah harapan secara berulang-ulang.
Misalnya menyatakan, “Aku akan selalu menyambut hari baru dengan penuh semangat dan senyum yang paling manis. Aku akan menikmati setiap tantangan.” Itu hanya sebuah contoh afirmasi, dan semua orang bisa menuliskan atau mengucapkan harapan yang positif sesuai keinginan masing-masing untuk meningkatkan kegigihan.
Melakukan auto-suggestion atau afirmasi bagi orang lain yang tidak mengerti tujuan yang hendak kita capai mungkin akan menganggap kita gila. Tetapi menurut Albert Cray, “Salah satu penentu sukses yang umum adalah membiasakan diri melakukan hal-hal yang tidak dilakukan oleh orang-orang yang gagal.” Karena auto-suggestion atau afirmasi dengan disertai keyakinan terbukti sangat berpengaruh terhadap pikiran dan kegigihan kita dalam melakukan langkah-langkah yang mendekatkan diri terhadap target yang ingin kita capai.
Lingkungan terdiri dari orang-orang, dan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kegigihan seseorang. Hyman Rickover mengatakan, “Great minds discuss ideas, average minds discuss events, small minds discuss people. – Orang-orang yang hebat mendiskusikan ide-ide, orang-orang biasa-biasa saja mendiskusikan situasi, orang-orang hidupnya susah akan cenderung membicarakan tentang kekurangan orang lain.”
Kita harus pandai dan berhati-hati memilih komunitas, karena kekeliruan memilih dapat menyebabkan semangat kita turun drastis. Sebaliknya semangat atau kegigihan kita akan terpacu bila kita dikelilingi dengan orang-orang yang berpikir dan memiliki kebiasaan positif. Mereka terdiri dari orang-orang yang memiliki semangat luar biasa untuk lebih baik dan kemauan belajar yang tinggi.
Seorang yang sukses pasti memiliki program dan target kerja. Ia akan menyukai tantangan yang akan membawanya kepada kemenangan yang ia harapkan. Menghadiahi diri sendiri berdasarkan hasil tentu akan memacu kegigihan kita mewujudkan target yang lebih besar. Misalnya untuk pencapaian target jangka pendek kita nonton film terbaru atau belanja baju baru di pusat perbelanjaan. Sedangkan untuk prestasi jangka menengah kita sengaja mempersiapkan sebuah liburan ke luar kota selama 2-3 malam. Kitapun perlu memanjakan diri, misalnya melakukan wisata ke luar negri dan lain sebagainya setelah berhasil melampaui tantangan yang melelahkan untuk mencapai target jangka panjang.
Secara garis besar, kita harus belajar dari kehidupan yang terus berputar. Memang banyak diantara kita yang jatuh. Tetapi bila kita memilih untuk menang, sebenarnya mahkota kesuksesan itu berada sangat dekat dengan saat kita memulai. Jadi meskipun kecepatan kita rendah dalam menciptakan kemajuan, pastikan untuk tidak pernah menyerah dan tetap gigih melangkah.
----------------------
dikutip dari milis Inspirasi Indonesia

Thursday, March 4, 2010

Bahagia Adalah Pilihan Kita Sendiri!

Suatu ketika sang istri, Margaret, sedang menjadi pembicara di salah satu sesi seminar tentang kebahagiaan. Seperti biasa, Maxwell sang suami duduk di bangku paling depan dan mendengarkan. Dan di akhir sesi, semua pengunjung bertepuk tangan
Di sesi tanya jawab itu, setelah beberapa pertanyaan, seorang ibu mengacungkan tangannya untuk bertanya.
Ketika diberikan kesempatan, pertanyaan ibu itu seperti ini, "Miss Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?"
Seluruh ruangan langsung terdiam. Satu pertanyaan yang bagus.
Margaret tampak berpikir beberapa saat dan kemudian menjawab, "Tidak."
Seluruh ruangan langsung terkejut. "Tidak," katanya sekali lagi,
"John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia." Seisi ruangan langsung menoleh ke arah Maxwell. Dan Maxwell juga menoleh-noleh mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat-cepat keluar.
Malu ui! Kemudian, lanjut Margaret, "John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik.
Ia tidak pernah berjudi, mabuk-mabukan, main serong. Ia setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia.."
Tiba-tiba ada suara bertanya, "Mengapa?" "Karena," jawabnya, "tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaanku selain diriku sendiri."
Dengan kata lain, maksud dari Margaret adalah, tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu.
Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia. Karena yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri.
Kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri. Kalau kita sering merasa berkecukupan, tidak pernah punya perasaan minder, selalu percaya diri, kita tidak akan merasa sedih.
Sesungguhnya pola pikir kita yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar. Bahagia atau tidaknya hidup kita bukan ditentukan oleh seberapa kaya diri kita, seberapa cantik istri kita, atau sesukses apa hidup kita.

Bahagia adalah pilihan kita sendiri!
-------------------
dikutip dari milis Inspirasi Indonesia